Jumat, 31 Mei 2013

malam sabtu


lama sudah tak bersua dengan lapak tulis ku yang satu ini. maafkan aku yang datang kesini hanya untuk menuliskan setumpuk cerita yang berbumbu keluh kesah. tak ada gading yang tak retak, tak ada manusia yang tak pernah khilaf. namun tak semua bubur tak enak, olahan dan penyajian yang menarik dapat membuatnya mahal telak. katakan saja pada ku bahwa keluh kesa itu dosa, dan aku akan bilang iya jika keluh kesah itu membuatku jauh dariNya. 
mempelajari karakter manusia membuatku melihat betapa hebat ciptaanNya. menciptakan laki-laki dan wanita. 2 karakter yang luar biasa berbeda. berbeda dari segi fisik, hingga cara menggunakan perasaanya.
yang tidak bisa habis pikir dengan kemaha besaranNya, DIA membuat 2 kutib itu menyatu dan menjadi sebuah sinergi yang luar biasa hebat. 
saling menguatkan, saling menumbuhkan, saling menopang, saling membahagikan. sungguh, betapa hebatnya DIA. membuat 2 kutub itu bersinergi hingga puluhan tahun hingga habis waktu mereka.

begitu banyak alasan mereka bisa melewati hari-hari itu. dari alasan logis hingga psikis. namun yang pasti alasan itu pasti tulus dari dalam hati, karena mustahil sebuah gabus bisa menjadi jati. kecuali ada keajaibaNya terjadi. 

bukankah sandiwara hanya bisa bertahan beberapa episode saja, tak akan sampai 1 jt episode. 



Jumat, 03 Mei 2013

kenapa DS?

aneh memang terlihat, saat wanita seusiaku masih saja senang bergelut dengan rekan-rekan di SMA atau di SMP. dulu pernah ada yang komentar " loh masih ngurusin DS (dakwah sekolah) neh? gak naik-naik atau bergeser masyarakat umum gitu?". sempat beberapa waktu pertanyaan itu membuat saya berfikir "iya.. kenapa ya.. kenapa aku suka sekali ada di "dunia DS" ini...". cukup lama memang sejak SMA, memang tidak aktif di rohis, di kampus mulai aktif di DS 5 tahun kurang..lanjut lagi di sela-sela kesibukan kerja 2 tahun .. lanjut lagi hingga detik ini.. memang tak lama setelah pertanyaan itu mengelitik kira2 4 tahun yang lalu. aku menemukan jawabannya, alasannya simple "karena aku ingin adik-adik ku di SMP dan di SMA mengenal Tuhannya dan Agamanya". seperti aku dulu, pendidikan agama yang terasa sangat kurang membuat aku "kehausan" akan ilmu mengenal Islam. entahlah, itu dirasakan oleh semua orang atau hanya aku saja. tapi satu yang ku yakini, siapapun berhak mengenal Tuhannya jauh lebih dekat, termasuk adik-adik di sekolah umum. kenapa saya memilih konsern di usia remaja? alasana simple nya " karena pada masa itu saya merasakan masa yang dalam kondisi sadar sangat butuh pegangan/ panutan yang baik".


Fokus

  Mendengar yang tidak dikatakan, melihat apa yang tidak dilihat orang lain. Saya pernah mendengar pengalaman seseorang aktivis literasi yan...