Kamis, 30 September 2021

Berusaha menjadi yang terbaik

Sampai saat tulisan ini dibuat saya masih terus berusaha menjadi ibu dan istri yang baik. Saya tahu mustahil untuk sempurna, akan tetapi bukan berarti tidak mungkin mencapai cita-cita. 
Saya sangat sadar bahwa saya tidak terlatih menjadi seorang ibu ataupun istri dari saya lahir sampai dewasa. Mungkin ada dari pembaca tulisan ini yang juga merasakan hal yang sama. Namun demikian, saya yakin saat Allah menakdirkan sesuatu maka itu pasti yang terbaik. 
Allah menakdirkan saya menjadi ibu dari 3 orang anak dan seorang istri dari seorang pria. Itu artinya Allah menghendaki, dan saya harus berusaha optimal menjalankannya dengan baik.
Bagaimana caranya? Ya tidak ada cara lain selain Belajar. 
Di mulai dari belajar ilmu berkeluarga, ilmu pola asuh anak/parenting, sampai ilmu manajemen rumah tangga 😁
Harus bisa masak, harus bisa mengatur rumah, harus bisa mendidik anak, harus bisa mengatur keuangan dll.
Suami gimana? Ya pastinya dilibatkan. 

Lain waktu saya sharing tips yang semampu saya ya. Masih harus belajar banyak. 

Marelan, 30 September 2021

Rabu, 29 September 2021

Mendampingi anak memahami islam dalam tumbuh kembang nya.

Pakaian itu sangat penting. Coba saja saat kita masuk ke dalam sebuah pesta di gedung besar lalu mengenakan pakaian kaos, sendal jepit lusuh. Sebelum kita bisa masuk kemungkinan besar akan dihadang satpam di sana, dan itu hal yang wajar. Bukan satpam itu yang tidak adil, tapi kita yang dinilai tidak pada tempatnya. Betul tidak? 😊
Tapi kali ini yang mau saya obrolin bukan tentang itu, namun tentang pentingnya bertahap memberikan pemahaman pada anak, jangan mudah puas dengan tampilan luar nya. Ya, ini adalah tugas harian saya dirumah. Pekerjaan seorang ibu memang luar biasa. Salah satunya adalah mengevaluasi dan menganalisa perkembangan anak-anaknya.
Ilmu sebelum amal. 
Saya menyediakan buku pintar Iman Islam ini sejak anak pertama usia 4th. Jadi, tahapannya kami berupaya memberikan ilmunya dengan cara yang menarik yaitu membacakan buku. Kedua, di usianya 6th ini kami mulai mengajaknya dengan rutin mengamalkan sholat, dan insya Allah puasa ramadhan tahun depan. Sambil terus kami bacain lagi buku pintar Iman Islam itu. 

Sebagai ibu saya sadar betul kalau mendidik anak bukan sekedar membesarkan, tapi lebih dari itu.
saya tau ini tidak mudah, tapi jika Allah menghendaki segala sesuatu mungkin terjadi.

Ya Allah, Jadikan anak-anak keturunan kami, hambaMu yg beriman, hambaMu yang faqih (faham ilmu fiqih), hambaMu yang alim (takut kepadaMu), dan memahami nilai-nilai keislaman. Aamiin.

Bunda
Marelan, 29 sep 2021

Selasa, 28 September 2021

Tips menghadapi anak keras kepala

Hakikatnya anak yang sering kita sebut keras kepala itu adalah anak sedang memiliki kecerdasan visual yang kuat. Ditambah lagi dengan kemampuan logika yang belum matang. Akan tetapi jika tidak diarahkan tentunya akan berdampak tidak baik untuk tumbuh kembang nya. 

Lalu bagaimana mengatasi nya. Pertama, kenali mesin kecerdasan bawaannya. Jika memang anak tersebut memiliki kecerdasan visual cukup baik maka, sebelum beranjak pergi keluar rumah berbicara lah dengan nya. Tunjukan jika uang anda lalu berkata "ini, uang bunda ada segini, kita ke toko mau beli beras dan minyak, boleh meminta sesuatu tapi nanti lihat cukup atau tidak uangnya ya." 

Kedua, bicaralah dihadapannya. Anda akan buang-buang tenaga jika hanya berteriak "kak, bereskan mainannya lalu mandi buruan kita mau pergi". Yang anda bisa lakukan adalah anda bersiap mandi dan berpakaian rapi lalu berkata dihadapannya "bunda sudah siap, kakak mau ikut?"

Ketiga, luangkan waktu untuk memangku ya dan mendoakan nya. Ucapkan terima kasih atas setiap kebaikan nya. Hal ini juga dapat membuktikan padanya jika orang tua nya sayang padanya. 

Mau punya ilmu lebih banyak lagi tentang parenting? Nonton langsung yuk video Abah Ihsan di paket E parenting Rasulullah Sygma Daya Insani. 😊👍









Senin, 27 September 2021

Pentingnya belajar Kurikulum keluarga

Saya teringat dengan ucapan Abah Ihsan disalah satu video paket e parenting Rasulullah, "berapa uang yang dikeluarkan untuk resepsi pernikahan? Ayo jawab? Sekarang saya tanya berapa uang yang dikeluarkan untuk belajar tentang mengasuh anak?" 
Terkejut saya dengan pertanyaan itu. Karena memang itulah yang saat ini. Puluhan juta bahkan ratusan juta dikeluarkan untuk resepsi pernikahan bahkan tidak sedikit yang berhutang. Tapi, berapa rupiah yang dikeluarkan untuk Belajar ilmu rumah tangga, ilmu mengasuh anak, ilmu menjadi istri/suami yang baik, ilmu untuk menjadi ayah/ibu yang baik? 
Hal itu yang memantapkan saya memiliki paket pembelajaran daring untuk orang tua, yaitu e parenting Rasulullah terbitan Sygma Daya Insani, saya membelinya dengan cara arisan. Semoga Allah mudahkan menyelesaikan nya. Aamiin
Pekan depan Insya Allah akan ada seminar online dengan Bu Yirawati Sumedi, S.Psi. dengan biaya bebas berapa aja, untuk mendukung gerakan wakaf buku Komunitas syi'ar Nabawiyah, Insya Allah.
Don't Miss it !

Senin, 13 September 2021

Tentang produk E parenting Rasulullah


“Ilmu itu banyak sedangkan umur itu pendek (terbatas), maka ambillah ilmu (yang terpenting) yang engkau butuhkan dalam urusan agamamu.” (Shifatush Shafwah, 1/546). 
Pertama mengenal produk E parenting Rasulullah terbitan Sygma Daya Insani ini saya bertanya-tanya apa keuntungan nya jika saya memiliki produk ini toh saya bisa mendapatkan banyak video parenting yang gratis tidak berbayar?!, pikiran saya saat itu. 
Akan tetapi saat saya telusuri pembawa materi nya yaitu seorang Abah Ihsan Baihaqi, beliau pemerhati pola asuh anak dalam keluarga muslim. Telah melakukan banyak seminar parenting dan konseling terhadap banyak orang tua. 
beliau juga memiliki pengalaman pengasuhan selama belasan tahun. Ditambah saat saya mendengar videonya di channel Abah Ihsan, gaya bahasa yang beliau bawakan saya rasa pas banget. Enak aja gitu.. 
Maka saya memutuskan mengambil Arisan 10 bulan untuk memilih produk tersebut. 
Ternyata saya tidak salah ambil keputusan. Saya merasa mudah belajar parenting, tinggal buka website nya lalu pilih materi apa yang ingin kita pelajari.


Biasanya jika saya searching akan membutuhkan waktu lama memilih materi nya lalu yang paling membuat boros waktu saya adalah saat saya hilang fokus, alias malah nonton yang lain. Hehe.. 
Oia materi detail tentang produk e parenting Rasulullah bisa dilihat di sini ya E parenting Rasulullah.

Terima kasih
Semoga menginspirasi

Jumat, 03 September 2021

Gadget bukan mainan anak

Saya tahu mustahil menjauhkan teknologi dari anak, karenanya saya tidak akan menjauhkan anak-anak dari teknologi. Akan tetapi saya memilih untuk tidak mendekatkan mereka dengan teknologi. Saya memilih memberikan pemahaman bahwa teknologi itu adalah alat yang dibuat untuk orang dewasa atau usia 21th. Jadi jika ada anak-anak menggunakan gadget untuk sekolah itu darurat karena pandemi. Jika ada anak-anak menggunakan gadget untuk bermain itu kesalahan fatal orang yang mengasuh nya karena sekali lagi gadget itu bukan mainan. 
Saya tidak melarang saat anak saya senang menggunakan editing foto di Gadget saya. Akan tetapi saya berusaha batasi dengan waktu. Tugas saya sebagai orang tua adalah memastikan anak-anak tidak terkena dampak buruk dari penggunaan gadget. 
Ciri mainan anak itu adalah dapat meningkatkan kecerdasan otaknya, dan dapat meningkatkan kemampuan sistem syaraf tubuhnya. 
Jika mainan itu memiliki efek sebaliknya maka bisa dipastikan bahwa itu bukan mainan anak.
Lalu bagaimana jika anak merengek meminta bermain gadget? Ya teges aja sama dengan reaksi kita melihat anak mendekati hal buruk. 

Wallahu alam

Seorang ibu dari 3 orang anak

Fokus

  Mendengar yang tidak dikatakan, melihat apa yang tidak dilihat orang lain. Saya pernah mendengar pengalaman seseorang aktivis literasi yan...