Jumat, 02 Mei 2025

Tak Sempurna

 Jangan benci ketidaksempurnaan

Kita semua tau kalau semua yang terlihat didepan mata, yang kita rasa, yang terlihat baik semuanya berawal dari ketidaksempurnaan. Seorang penulis hebat dulunya ia seorang anak kecil yang tidak bisa membaca tulis. Seorang pemimpin cerdas berwibawa, dulunya ia adalah seorang anak kecil yang tidak bisa menggambar garis lurus. Seorang ulama besar yang alim, dulunya adalah seorang anak kecil yang tak bisa mengeja huruf Hijaiyah.

Semua terlihat sempurna karena berhasil melalui proses panjang untuk terlihat sempurna.

Pada kenyataannya tidak ada yang sempurna, yang ada hanya tampak sempurna. “Hidupnya tampak sempurna dengan kelahiran seorang anak yang cantik”, begitu ucapan seorang pada sepasang suami istri yang telah diberikan keturunan beberapa kali anak laki-laki, dan ia sangat menginginkan anak perempuan.

Sedangkan sisi kehidupan mereka yang lain tidaklah sama, dan sering kali tidak tampak sempurna.

Kesalahan terbesar kita adalah mencela ketidaksempurnaan. Kita lupa kalau semua yang tampak dan terasa sempurna adalah hal yang dulunya tidak sempurna. Dan hal yang kita sebut tampak sempurna itu hanyalah sebuah pahala kecil dari Allah pemilik hidup, karena kita sudah berhasil melalui proses nya.

Oleh Ratri Priyandewi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Fokus

  Mendengar yang tidak dikatakan, melihat apa yang tidak dilihat orang lain. Saya pernah mendengar pengalaman seseorang aktivis literasi yan...