Kamis, 21 Maret 2013

Puisi : CintaNya Mutiara dari Syurga


Cinta terkadang membuat kita salah sangka
lima huruf dalam satu tarikan nafas itu saja sudah bisa membuatmu gila
diamlah sejenak lalu rasakan perlahan aliran udara masuk dan memeluk

pucat kau ya? saat cinta itu datang tiba-tiba
tak usah paniklah saat ia datang dengan leluasa
bukankah sebelum kejadianmu kau sudah dititipkan cinta oleh sang Maha cinta
kenapa? pucat kau ya?

Tak usah panik walau terkadang cinta itu bisa mencekik
tak usah gusar walau seringnya kau tak sanggup mengerti cintaNya yang begitu besar

sudah diam dan tenangkan jiwamu
karena cinta sendiri yang akan mengalir disela-sela dzikirmu
diujung-ujung ketawakalanmu
menjadi energi ditengah-tengah kekhawatiranmu

Buang jauh saja cinta yang sudah kadaluarsa
apalagi cinta yang hanya etalase belaka
buat apa?

hingga tak ada panik atas nama cinta
pucat atas nama cinta apalagi galau atas nama cinta
buat apa? buat apa?

kebodohan luar biasa jika kau buang mutiara dari syurga
lalu kau pelihara bara api neraka
buat apa?

oleh asma_dewi






Puisi : Akankah ada sebutan Malam


bulan tak punya cahayanya sendiri
ia mendapatkan cahaya dari matahari
setidaknya itu yang aku tau dari guru IPA ku
tak memiliki cahaya sendiri bukan berarti ia tak punya arti

angkap saja ia tercipta untuk menjadi nikmat bagi manusia
menjadi perantara nikmat dari yang Maha Kuasa
ya.. mungkin seperti penyaring didapur-dapur
seperti decoder encoder pada antena

Bulan sungguh design Sang Maha Sempurna
yang mencoba mengajarkan pada manusia tentang makna perantara
yang pasti bukan seperti makelar yang tugasnya juga perantara
tapi ini lebih pada fungsi penyambung Nikmat

mudah saja..bayangkan jika tidak ada bulan
entahlah ..apakah tetap akan ada sebutan malam


oleh asma_dewi

Aku Menyebutnya Keingintahuan

sudah lama sekalu rasanya tidak menulis di lembar demi lembar diary tanpa kertas ini. kali ini aku akan coba menuangkan sebagian perjalanan hidupku dari beberapa bulan yang lalu ini. tentang sebuah pembelajaran. sudah lama juga aku tak menuangkan semua itu dalam sebuah puisi atau pun prosa. untuk mempersingkat aku akan coba buka dengan puisi saja.

Pergi kesana nan kemari begitulah tingkah lakunya
terkadang akupun tak mengerti mau kemana sebenaranya dia
setiap ada peristiwa tanda tanya itu seringnya muncul begitu saja
entahlah.. namun aku menyebutnya sebagai sebuah pematang jiwa

ia muncul disela-sela keheningan ataupun terkadang
ia datang begitu saja tanpa permisi di kerumunan saat jiwa terasa gersang

keingintahuan itu terlalu kuat Tuhan
hingga terkadang aku harus masuk dari dunia yang satu keduania saling bertautan

Risih memang terasa
Tapi entahlah.. aku coba tuk abaikan saja
dari dulu hingga detik ini setidaknya itu yang kulakukkan
ya ya ya.. daripada aku mati rasa

Entah mudah dimengerti atau tidak beberapa bait puisi diatas. Namun itulah yang aku rasakan yang aku alami beberapa bulan ini, pengalama yang perlahan mematangkan jiwa dan pikiranku. setidaknya aku mencoba menempatkan diri diberbagai posisi, hingga kalaupun benar analogi tentang beberapa orang tuna netra yang meraba seekor gajah, ada yang memegang belalainya saja lalu dia dengan kuat mengatakan "gajah itu panjang", ada yang memegang ekornya lalu ia bilang "gajah itu berambut dan panjang", dan yang memegang badannya ia mengatakan "gajah itu besar dan bulat" dan seterusnya. kembali ke apa yang aku alami di atas. aku mencoba untuk ada di posisi orang pertama, lalu aku pindah ke orang ke 2, misal aku awalnya ada di posisi orang yang ke 3. 

setidaknya  hingga detik ini aku bisa mengatakan kalau banyak membaca dan teruslah belajar, belajar apa saja. jika itu baik kamu bisa mengamalkan dan menyampaikan ke orang lain untuk direkomendasikan. namun jika itu sesuatu yang buruk, dengan ilmu itu kamu bisa menghindarinya dan menrekomendasikan orang lain untuk berhati-hati dengan hal itu dan tetaplah berlajar. 



terima kasih untuk banyak pihak yang berperan dalam perjalan sejak 3 bulan lalu hingga kini.
papa dan mama ku, rekan2 di Islamedia, KH mustofa bisri, ust Anis matta, mba Nurhayati, mba Syarifah, mas al hafiz, dan ust Yusuf mansyur.  


Fokus

  Mendengar yang tidak dikatakan, melihat apa yang tidak dilihat orang lain. Saya pernah mendengar pengalaman seseorang aktivis literasi yan...