Tidak mudah memang menjadi orang tua jika tidak belajar, ya.. tidak belajar mengenal pola tumbuh kembang anak. Tidak belajar mengenal karakter anak. Lalu, bagaimana bisa mendampingi anak-anak dimasa dimana mereka sangat memerlukan rasa aman dan nyaman dari orang terdekat nya yaitu orang tuanya jika orang tua nya tidak belajar?
Saat anak pertama saya lahir, saya hanya belajar ilmu parenting dari buku, dan dari seminar online. Itu susahnya bukan main dipraktekkan. Hingga saat anak kedua saya lahir, saya memutuskan untuk lebih serius belajar parenting dengan rajin mengikuti kelas kuliah online berbayar. Tidak cuma sekali hampir setiap bulan saya ikuti dan terus saya praktekkan.
Saya mulai faham mengendalikan emosi saya, karena rupanya itu kelemahan saya. Saya beneran minta sama Allah agar bisa jadi ibu yang baik. 🥺 Karena saya merasa saya ini kaku, kurang lembut ya memang sedari dulu. Bahkan cenderung tomboy saat sekolah.
Allahuakbar, anak kedua qadharullah anak yang lembut. Syukurnya, saat usianya 3 tahun saya dan suami sudah mengetahui kecerdasan bawaannya dari tes STifin. Jadi, saya semakin mengenali apa yang anak-anak kami pikirkan dan rasakan.
Usia 6th, Fathia sudah mau belajar ditinggal sendiri, sudah mau mengaji dan murojaah dengan ustazah nya.
Usia 3th, Faqih sudah mau mengaji dan murojaah dengan ustazah nya walaupun masih minta bundanya duduk didekat nya.
Saya bersyukur atas setiap perkembangan kebaikan yang terjadi pada anak-anak. Sekecil apapun itu saya sangat bersyukur. Semoga Allah ridho pada kami orang tua nya.
Bunda Fathia, faqih, arifa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar