Sabtu, 04 Mei 2024

Agar Amarah terkendali di depan anak

Setiap orang pernah marah. Bahkan dalam islam, Rasulullah Saw mengajarkan bagaimana kita mengatasi kemarahan. Yaitu jika sedang berdiri kita diminta duduk, jika masih mau marah jugakita diminta berbaring, masih marah juga kita diminta berwudhu masih marah juga kita diminta solat.
Namun disisi lain tetaplah melakukan beberapa tips dibawah ini saat emosi Anda masih juga tak terkendali, apalagi jika emosi saat berhadapan dengan anak-anak. Berikut adalah beberapa tips agar tidak mudah marah pada anak:



1. Kenali emosi kita: Sadari kapan mulai merasa frustrasi atau marah, dan belajarlah untuk mengendalikannya sebelum emosi tersebut meledak.

2. Berkomunikasi dengan tenang: Cobalah untuk berbicara dengan anak Anda dengan suara yang tenang dan penuh pengertian, daripada langsung mengeluarkan kemarahan.

3. Beri contoh yang baik: Anak-anak belajar dari contoh yang diberikan oleh orang dewasa di sekitar mereka. Tunjukkan cara yang baik dalam menghadapi stres dan konflik.

4. Berikan batasan yang jelas: Tentukan aturan dan konsekuensi yang jelas untuk perilaku anak, sehingga mereka tahu apa yang diharapkan dari mereka.

5. Berikan ruang untuk ekspresi: Biarkan anak kita mengungkapkan perasaannya secara terbuka, dan dengarkan dengan penuh perhatian tanpa langsung menghakimi atau mengkritik.

6. Istirahat dan refleksi: Jika Anda merasa semakin frustrasi atau marah, ambil waktu untuk beristirahat sejenak dan mencari cara untuk menenangkan diri sebelum melanjutkan interaksi dengan anak.

7. Cari dukungan: Jangan ragu untuk mencari bantuan dari pasangan, keluarga, atau teman jika Anda merasa kesulitan mengendalikan emosi Anda.

8. Perbanyak istigfar : tarik nafas perlahan Dan perbanyak istigfar bisa menjadi cara disaat rileksasi itu berjalan.

Penting sekali untuk diingat bahwa menjadi orang tua adalah proses belajar yang terus menerus, dan tidak ada yang sempurna. Yang penting adalah berusaha untuk menjadi lebih baik setiap hari. Dan saya pun masih terus belajar sampai detik ini. 


Ratri priyandewi
Marelan, Medan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Fokus

  Mendengar yang tidak dikatakan, melihat apa yang tidak dilihat orang lain. Saya pernah mendengar pengalaman seseorang aktivis literasi yan...