Rabu, 12 Februari 2014

Perbedaan Pemahaman Keislaman

Sudah lama sekali sepertinya saya tidak menulis blog ini. kali ini saya coba bahas terkait agama yang saya yakini yakni ISLAM. beberapa bulan lalu, adik kelas saya bertanya, " kenapa islam harus jadi beberapa kelompok sih mba, kenapa gak bisa bersatu?"

Saat itu jawaban saya hanya seputar. perbedaan adalah sebuah keniscayaan selama tidak berbeda akarnya yaitu Syahadat. masih mengimani rasulullah sebagai pembawa risalah. masih memegang Quran sebagai pedoman hidupnya. sedangkan Tafsir akan Quran itu sungguh banyak ragam keilmuannya. dan seluruh Imam masih saling berangkulan hingga akhir hidup mereka (alis tidak bermusuhan dan saling berhujat seperti masa kini). dan saya juga mengutip bahwa "bersatunyna umat islam adalah satu doa rasulullah yang tak terkabul". itu artinya perbedaan dalam islam itu mutlak. TAPI, inilah tantangan dan pahalanya, sebagaimana Allah buat perbedaan untuk saling mengenal, maka perbedaan dalam khazanah Keislaman juga merupakan sebuah kekayaan Berfikir muslim yang sesungguhnya selalu bisa disatukan dengan satu statement "setiap muslim itu bersaudara", dan yang namanya saudara walaupun ada perbedaan berfikir dan berbeda sikap yang ada hanya terus saling mengingatkan dan mendoakan. BUKAN, dengan kebencian. 

sampai saat saya menulis ini, masih saja ada pihak-pihak yang menyerang satu sama lain, menjatuhkan harga diri muslim satu dengan muslim yang lain. 
saya pribadi, menanggapi hal ini memang termasuk tipe yang "sangat hati-hati" ditengah-tengah banyaknya provokasi muslim satu dengan muslim lainnya.
setelah beberapa bulan beradaptasi dengan dunia baru (menjadi istri) saya mencoba melakukkan kebiasaan saya dulu. yaitu mempelajari dari berbagai sumber yang punya ilmunya.
dua malam lalu saya coba menyimak ceramah M. Quraish shihab (semoga allah merahmatinya) terkait 

ISLAM ini memang ada di tengah2 masalah, ketidakfahaman UMATnya dan ketidakmampuan ULAMAnya.
bisa jadi jika ada yang bertikai yang terjadi adalah :
pihak yang menghujat tidak mengenal dirinya atau pihak yang dihujat tidak mengenal dirinya
dirinya disini adalah ilmu Islam yang dipelajarinya.
sehingga yang terjadi adalah kesalah fahaman. 

wallahualam

(bersambung..)



   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Fokus

  Mendengar yang tidak dikatakan, melihat apa yang tidak dilihat orang lain. Saya pernah mendengar pengalaman seseorang aktivis literasi yan...