Rabu, 30 April 2025

Kenal

 Mengenal diri sendiri

Tidak setiap manusia mampu menyelami dirinya sendiri, entah karena ia tidak punya waktu untuk melakukan atau ia tidak pernah tahu kalau mengenal dirinya sendiri itu sangatlah penting. Penting untuk mengetahui potensi yang Allah berikan, penting untuk mengetahui kekurangan diri agar tak mudah kita terperosok pada kesalahannya yang sama. Penting untuk mengetahui cara apa dan bagaimana kita menjalani kehidupan ini dengan bahagia. Karena pada hakikatnya saat kita bisa menjalani kehidupan ini sesuai dengan potensi yang kita miliki sama artinya kita menjalani kehidupan dengan fitrahnya akal kita, fitrahnya kecerdasan diri kita.

Siapapun yang menjalani kehidupan dengan apa yang sesuai dengan kemampuannya akan merasa nyaman menjalankannya. 

Ada yang mengatakan hal yang paling menyenangkan adalah bisa bekerja, mendapatkan penghasilan dengan hobi atau kesenangan diri kita. Hal itu mencerminkan betapa kita harus mengenal diri kita terlebih dahulu, mengenal kemampuan atau potensi dalam diri kita.

Jika kita sudah mengetahui potensi dalam diri kita maka langkah selanjutnya adalah belajar mengemasnya menjadi sesuatu yang bisa menjadikan pekerjaan untuk kita. Menjadi jalan berasal Soleh/ kebaikan untuk kita dalam menjalani kehidupan yang telah Allah berikan ini.

Tidak ada istilah pecundang atau pecundang jika manusia bisa mengenal potensi yang ada dalam dirinya karena setiap kita piala punya nya masing-masing, setiap kita punya jalur lari nya masing-masing. Setiap kita punya bidang yang bisa ditekuninya. Pencapaian manusia satu dengan manusia lain bisa berbeda, karena setiap kita memang mempunyai latar belakang yang berbeda dan kemampuan mengelola potensi yang berbeda.

Semua punya potensi menjadi pemenang (pemenang) dalam perjalanan kehidupannya.

Oleh Ratri Priyandewi


Selasa, 29 April 2025

Waktu

Memanfaatkan waktu

Waktu adalah sumber daya yang sangat terbatas, karena satu detik yang sudah lewat tidaklah bisa dikembalikan lagi. Satu menit yang sudah berlalu mustahil akan kembali lagi. Karenanya lah, waktu disebut sumber daya yang sangat terbatas.

Akan tetapi setiap manusia diberikan waktu yang sama dalam satu hari yaitu 24 jam. Tidak ada satu pun manusia yang dapat membeli waktu. Tidak ada satu manusia pun yang dapat menambahkan atau mengurangi waktu yang Allah sudah amanahkan pada nya.

Waktu, adalah kesempatan manusia untuk mencapai tujuan hidupnya. Tidak ada yang berbeda yang Allah berikan. Namun demikian, mengapa ada yang mampu menggapai sesuatu yang luar biasa dalam hidupnya, ada yang biasa saja dan bahkan ada yang tak mendapatkan apa-apa dalam hidupnya.

Mereka yang merugi adalah mereka yang membuang-buang waktu untuk hal-hal yang tidak bermanfaat bagi kebaikan hidupnya.

Bahkan Allah SWT pun membuat satu surat khusus tentang waktu. Demi masa, sesungguhnya manusia mengalami kerugian, kecuali orang yang beriman dan beramal Sholeh.

Sebaik-baiknya manusia menggunakan waktu nya adalah yang menggunakan waktu nya untuk melakukan kegiatan karena keimanan nya pada Allah, Rasulullah Saw, malaikat-malaikat Nya, kitab-kitab Nya, hari berhenti, qadha dan qadar Nya. Dan itulah wujud amal shaleh mereka.

Oleh Ratri Priyandewi


Senin, 28 April 2025

Bosan

Berhati-hatilah Terhadap Bosan

Setidaknya itulah yang disampaikan oleh Dr. 'Aid Al Qarni pada bukunya Rahasia sukses orang-orang besar, yang diterjemahkan dan diterbitkan oleh Qisthi Press. Disana ada salah satu catatan yang diberikan oleh beliau yang berbunyi:

Hati-hati dengan rasa bosan! Karena rasa bosan tidak menghargai hak dan kehormatan! Hendaknya engkau bersabar dan teguh hati!

Pada sumber lainnya, sering kali kita diingatkan bahwa rasa bosan adalah salah satu ciri dari menipisnya motivasi dan lupanya kita akan tujuan awal melakukan hal tersebut. Rasa bosan kerap kali disandingkan dengan kejenuhan. Maka, jika yang terjadi adalah kejenuhan karena tidak adanya kegiatan memperbaharui niat, mengingat kembali motivasi ataupun tujuan awal. Tidak ada cara lain menghilangkan rasa bosan itu dengan memikirkan kembali niat dan mengingat kembali motivasi ataupun tujuan tersebut.

Jikalau perlu ada beberapa cara agar kita tidak merasa bosan dengan suatu kegiatan yang kita yakini kebaikannya.

1. Tulislah di sebuah kertas apa yang membuat kita harus melakukan hal ini?

2. Tempelkan kertas itu pada tempat yang mudah dilihat oleh mata.

3. Berdoalah, mohon ampun pada Allah dan mohon tolong Allah kuatkan hati dan mohon kemudahan pada Allah.

4. Kenali nilai yang ada pada diri Anda, lalu kaitkan ini dengan kegiatan.

5. Ingatlah-ingat kebahagiaan yang Allah berikan ketika kita melakukan kegiatan tersebut.

6. Pastikan tidak ada kesalahan dalam berpikir tentang kegiatan positif tersebut.

Dalam hadis ada anjuran: “berusahalah mencapai apa yang bermanfaat bagimu!”, “bersegeralah pada pekerjaan!”, “Dua nikmat yang memperdayai banyak orang: kesehatan dan kekurangan.”


Minggu, 13 April 2025

Anak-anak: Worksheet Menulis Buku Pertama ku

 Setelah saya mengetahui semakin banyak tentang manfaat menulis, saya sebagai ibu semakin bersemangat untuk menumbuhkan kemampuan menulis pada anak-anak di rumah. Apakah saya memaksakan anak-anak saya menjadi menulis ? Tentu saja saya tidak mau seperti itu. Sama seperti hal nya membaca, bukan berarti saat saya memberikan banyak ruang dan kesempatan mereka untuk membaca banyak buku saya memaksa mereka menjadi anak pintar kutu buku. 

Bagi saya membaca adalah kebiasaan baik. Sama halnya menggosok gigi sebelum tidur atau sesudah makan. Atau kebiasaan mencuci tangan sebelum makan. Atau kebiasaan memakan buah, sayur, madu dan makanan sehat lainnya. membaca buku bisa jadi suatu kebiasaan baik untuk menandingi kebiasaan memegang gadget khususnya pada anak-anak.

Lalu, suatu ketika saya berkata pada mereka " bagus ya buku-buku nya? Kakak Abang mau buat buku seperti ini?". 

Saat mereka menjawab dengan antusias, "kakak bisa buat cerita sendiri?" Dll.

Maka, saatnya saya membuat langkah selanjutnya. Yaitu membuatkan worksheet buku pertama untuk mereka.

Semoga Allah mudahkan ya nak. 😊 ini baru awalan. Nikmati saja setiap proses nya.

Worksheet pertama fathia

Ayah bunda hanya bisa seoptimal mungkin mengenalkan, mengarahkan kepada kemampuan (Skill) yang bermanfaat untuk anak-anak ayah bunda melanjutkan kehidupan nanti saat kalian dewasa.

Kemarin kakak juga ajak adiknya faqih untuk menulis worksheet pertama nya.


Worksheet pertama Faqih

Dalam pembuatan sebuah buku anak, worksheet adalah baru tahap awal, masih banyak tahap yg harus dilengkapi. 

Bismillah..

Doakan sampai jadi ya cetak. 

Kamis, 03 April 2025

Overthinking dan Prasangka

Pernah mendengar kata overthinking? Sebenarnya konsep dari overthinking itu sendiri adalah prasangka. Yang dalam Islam sudah ada ilmunya. Kalau kita mengulik dari kata thinking yaitu pikiran dan over yaitu berlebihan. Maka kita bisa mengambil kesimpulan bahwa yang dimaksud overthinking adalah memikirkan secara berlebihan. Berlebihan di sini di dalam Islam masuk ke dalam sarana prasangka jadi sesuatu yang tidak nampak atau tidak terlihat bahkan belum terjadi. Di dalam Quran surat an Najm ayat 28 diterangkan,

"Dan mereka tidak mempunyai suatu pengetahuan pun tentang itu. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka, padahal sesungguhnya prasangka itu tidak sedikit pun berguna terhadap kebenaran." (QS. an Najm: 28)

Di sini kita jelas di berikan informasi tentang prasangka bahwa prasangka itu tidak sedikitpun berguna terhadap kebenaran, yang berarti prasangka itu bukanlah kebenaran. Baik prasangka yang baik atau prasangka buruk keduanya bisa jadi tidak benar atau bahkan jauh dari kebenaran. Begitu juga di Quran surat Yunus ayat 36.

"Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali prasangka saja. Sesungguhnya prasangka itu tidak berguna sedikit pun untuk mencapai kebenaran. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan." (QS. Yunus 36)

Maka dari itu cukup kita melihat dan merespon dari yang Zahir atau nampak di depan kita. Merespon dengan sebaik-baiknya, tetap mendoakan yang terbaik, dan tetap memberikan sebaik-baiknya akhlak yang kita bisa lakukan untuk siapa? Untuk menjadi hamba Allah yang baik. 

Dan kita hanya boleh berprasangka itu pada Allah SWT. 

"Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku kepada-Ku, maka hendaklah ia berprasangka kepada-Ku sesuai dengan keinginannya." (HR. Bukhari dan Muslim)

"Janganlah salah seorang di antara kalian meninggal kecuali dalam keadaan berprasangka baik kepada Allah." ( HR muslim)


Ratri_dewi

Fokus

  Mendengar yang tidak dikatakan, melihat apa yang tidak dilihat orang lain. Saya pernah mendengar pengalaman seseorang aktivis literasi yan...