Pernah mendengar kata overthinking? Sebenarnya konsep dari overthinking itu sendiri adalah prasangka. Yang dalam Islam sudah ada ilmunya. Kalau kita mengulik dari kata thinking yaitu pikiran dan over yaitu berlebihan. Maka kita bisa mengambil kesimpulan bahwa yang dimaksud overthinking adalah memikirkan secara berlebihan. Berlebihan di sini di dalam Islam masuk ke dalam sarana prasangka jadi sesuatu yang tidak nampak atau tidak terlihat bahkan belum terjadi. Di dalam Quran surat an Najm ayat 28 diterangkan,
"Dan mereka tidak mempunyai suatu pengetahuan pun tentang itu. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka, padahal sesungguhnya prasangka itu tidak sedikit pun berguna terhadap kebenaran." (QS. an Najm: 28)
Di sini kita jelas di berikan informasi tentang prasangka bahwa prasangka itu tidak sedikitpun berguna terhadap kebenaran, yang berarti prasangka itu bukanlah kebenaran. Baik prasangka yang baik atau prasangka buruk keduanya bisa jadi tidak benar atau bahkan jauh dari kebenaran. Begitu juga di Quran surat Yunus ayat 36.
"Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali prasangka saja. Sesungguhnya prasangka itu tidak berguna sedikit pun untuk mencapai kebenaran. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan." (QS. Yunus 36)
Maka dari itu cukup kita melihat dan merespon dari yang Zahir atau nampak di depan kita. Merespon dengan sebaik-baiknya, tetap mendoakan yang terbaik, dan tetap memberikan sebaik-baiknya akhlak yang kita bisa lakukan untuk siapa? Untuk menjadi hamba Allah yang baik.
Dan kita hanya boleh berprasangka itu pada Allah SWT.
"Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku kepada-Ku, maka hendaklah ia berprasangka kepada-Ku sesuai dengan keinginannya." (HR. Bukhari dan Muslim)
"Janganlah salah seorang di antara kalian meninggal kecuali dalam keadaan berprasangka baik kepada Allah." ( HR muslim)
Ratri_dewi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar