Selasa, 27 Mei 2025

Fokus

 Mendengar yang tidak dikatakan, melihat apa yang tidak dilihat orang lain.

Saya pernah mendengar pengalaman seseorang aktivis literasi yang aktif bergerak di pedalaman, ia menceritakan pengalamannya saat berada di luar negeri dan diminta bekerja untuk sebuah perusahaan properti. Menariknya, mereka tidak mengenal satu sama lain. Bahkan sampai pertemuan kesekian saat itu ia menanyakan mengapa harus ia yang dipilih padahal ia tidak melamar ke perusahaan tersebut.

Mengesankan bagi saya adalah jawaban salah satu karyawan perusahaan tersebut, ia mengataka, “kami membutuhkan orang yang bisa melihat apa yang tidak kami lihat”, katanya.

Tidak lama dari itu saya membaca sub bab pada buku esensialisme Oleh Greg McKeown. Pada halaman 101 ada bahasan yang serupa dengan itu. Ada kalimat, mendengar apa yang tidak dikatakan. Awalnya ini membuat saya bertanya-tanya apa maksudnya. Namun, sepertinya saya pernah mengalami hal tersebut. Mendengar apa yang tidak diucapkan, hal itu terjadi ketika pendengar memiliki pengetahuan lain sebelumnya dan berusaha menghubungkan antara informasi yang sedang didengarnya. Sehingga yang terjadi adalah, kami mampu memberikan kesimpulan yang di luar dari apa yang didengar.

Begitu juga dengan melihat apa yang tidak dilihat orang lain. Hal ini biasanya terjadi karena pengetahuan yang luas, dan kemampuan penilaian seseorang, yang pastinya didukung dengan daya fokus yang baik. Hingga akhirnya, gangguan pun ia tidak mampu mengambil jalan keluar dari suatu masalah.


Oleh Ratri Priyandewi 



Selasa, 20 Mei 2025

Doa seorang Ibu

Pengaruh ibadah seorang ibu pada anak-anaknya

Pernah mendengar kalimat ini, “Mendidik seorang anak laki-laki adalah mendidik satu individu. Tapi mendidik seorang perempuan adalah mendidik seluruh umat.” Ini adalah kata-kata dari Imam Syafi'i

Bagaimana bisa begitu pentingnya kedudukan seorang perempuan bagi umat Islam bahkan untuk kehidupan masyarakat dunia. Kita bisa menelaah dari sisi ilmiahnya, bahwasanya Allah SWT telah mengamanatkan rahim pada seorang perempuan. Yang dari rahimnya akan tumbuh dan berkembang sesosok manusia yang kelak akan mempunyai pengaruh bagi kehidupan masyarakat dunia. Baik itu berpengaruh baik atau sebaliknya. Perempuan yang disebut Darah ibu itu mengalir pada manusia tersebut.

Bayangkan jika seorang perempuan melahirkan 4 orang anak, maka darah perempuan tersebut mengalir di ke empat anaknya pada kehidupan pertama mereka. Susunan DNA dan berbagai kebiasaan seorang perempuan itu terbentuk pada 4 manusia lainnya.

Kalau ditinjau dari sisi sosial, dari mulai yang paling dekat saja. Karakter seorang perempuan baik atau sebaliknya akan sangat mempengaruhi lingkungannya. Masih ingat tentang hadis, “Wanita itu adalah aurat. Apabila ia keluar, maka setan akan memikatnya (menggoda manusia melalui dirinya)." (HR. At-Tirmidzi)

Jika seorang perempuan saja tidak pandai menjaga auratnya maka terjadi keburukan akan menimpa juga pada manusia lainnya. Akan ada laki-laki yang terjerat hawa nafsu setan, akan ada perempuan lain yang terjebak menghibahkan, memaksudkan buruk dll pada nya.

Kalau dijelaskan lebih detail maka akan banyak sekali kedalaman dari pembahasan ini.

Dan poin terpentingnya adalah ibadah dan perangai seorang ibu akan sangat berpengaruh pada kehidupan anak-anaknya. Kebiasaan mendoakan, kebiasaan mengajarkan kebiasaan baik dll akan sangat mempengaruhi kehidupan anak-anaknya kelak.

Oleh Ratri Priyandewi


Sabtu, 10 Mei 2025

Terlanjur

 Jangan Lakukan sesuatu karena sudah terlanjur

Dalam istilah psikologi ada yang namanya sunk-cost bias atau biaya hangus. Yaitu suatu kecenderungan untuk terus menginvestasikan waktu, uang, atau energi kepada sesuatu yang kita tau akan rugi (tidak mendapatkan keuntungan), hanya karena kita menganggap karena itu tidak dapat kembali.

Dalam suatu pernikahan misalnya, terjadi KDRT (kekerasan dalam rumah tangga), suami terhadap istri. Lalu, istri bertahan hanya karena sudah berumur bertahun-tahun menikah, ia merasa sayang jika tidak dilanjutkan. 

Ia melanjutkan tanpa memperbaiki komunikasi, tanpa mengusahakan hal-hal lainnya, jikapun sudah melakukan semua upaya, suami tidak ada perubahan, tidak memberikan kebahagiaan apapun untuk istrinya.

Maka yang sedang dilakukan istri tersebut adalah sebuah kecenderungan dalam psikologi yang disebut sunk-cost bias. Istrinya mungkin berpikir waktu bertahun-tahun bersama, tenaga, pikiran yg sudah dicurahkan untuk rumah tangga gak akan bisa kembali. Dan akan sangat rugi jika ia tidak melanjutkan pernikahannya.

Padahal yang terjadi adalah itu sebuah kemubaziran. Karena tenaga dan waktunya untuk melanjutkan rumah tangganya juga sangat berharga.

Sama dengan saat seseorang yang sudah membeli tiket bioskop, lalu saat masuk dan menonton, ternyata film itu tidak bagus. Lalu, ia tetap menonton dengan alasan “ sudah terlanjur dibeli, sayang tiketnya”. Seolah-olah dia lupa suatu saat, dan energi yang akan dia gunakan untuk hal yang tidak bermanfaat karena itu adalah sesuatu yang sangat berharga.

Sudah lah rugi tiket, rugi waktu dan tenaga juga.

Demikianlah banyak terjadi disekitar kita. Dan penulis pun masih terus mengamati dirinya sendiri, apakah masih terjebak dalam sunk-cost bias. Selamat terus berusaha untuk menjadi lebih baik.

Oleh Ratri Priyandewi


Sabtu, 03 Mei 2025

AI dan Internet

 Dampak Teknologi

Masih ingat akan berita-berita yang menceritakan anak-anak setelah mengenal internet banyak yang tidak lagi main denga mainan tradisional, mereka beralih menjadi pemain game online. Masih segar ditelinga curahan hati para guru dan orang tua tentang sulitnya mengontrol penggunaan gadget pada anak. Masih terus dikeluhkan para guru kalau anak-anak murid semakin lama semakin tidak terkendali.

Dan salah satu faktor utamanya adalah dampak dari perkembangan teknologi informasi yang luar biasa cepat. Belum selesai kami mengedukasi masyarakat tentang penggunaan gadget dan internet, kali ini masyarakat akan dihadapkan lagi dengan AI.

Etika menggunakan teknologi seharusnya memang digaungkan terus oleh pemerintah. Baik itu melalui media massa, situs resmi sampai menggerakkan influencer di media sosial.

Karena hakikatnya teknologi tanpa Etika atau penggunaan yang bijak ia hanya akan menghasilkan ringkasan, sumber daya manusia kita akan semakin mundur, fatalnya adalah ketahanan nasional kita akan terancam. 

Jumat, 02 Mei 2025

Tak Sempurna

 Jangan benci ketidaksempurnaan

Kita semua tau kalau semua yang terlihat didepan mata, yang kita rasa, yang terlihat baik semuanya berawal dari ketidaksempurnaan. Seorang penulis hebat dulunya ia seorang anak kecil yang tidak bisa membaca tulis. Seorang pemimpin cerdas berwibawa, dulunya ia adalah seorang anak kecil yang tidak bisa menggambar garis lurus. Seorang ulama besar yang alim, dulunya adalah seorang anak kecil yang tak bisa mengeja huruf Hijaiyah.

Semua terlihat sempurna karena berhasil melalui proses panjang untuk terlihat sempurna.

Pada kenyataannya tidak ada yang sempurna, yang ada hanya tampak sempurna. “Hidupnya tampak sempurna dengan kelahiran seorang anak yang cantik”, begitu ucapan seorang pada sepasang suami istri yang telah diberikan keturunan beberapa kali anak laki-laki, dan ia sangat menginginkan anak perempuan.

Kamis, 01 Mei 2025

Lelah

Sebaik-baiknya lelah

Lelah adalah suatu keniscayaan dalam kehidupan. Tidak ada orang yang tidak pernah merasakan lelah. Sekalipun ia melakukan hal yang menyenangkannya. Sekalipun ia tidur seharian dirumahnya. Lelah kerapkali disandingkan dengan bosan. Padahal tidaklah sama antara lelah dan bosan. Lelah kita rasakan jika kita sudah melakukan kegiatan dalam waktu lama hingga membuat tubuh kita merasa lelah kehabisan energi.

Sedangkan rasa bosan terjadi karena kurangnya motivasi dalam melakukan sesuatu hal. Saat lelah kita sudah melakukan kegiatan dengan usaha dan kerja keras. Maka, jika lelah itu datang obatnya hanya istirahat sejenak bukan mundur ataupun meninggalkan kegiatan tersebut. Jika itu berupa kegiatan rutinitas maka kita bisa membuat jadwal yang tepat untuk mengelola rasa lelah.

Dan sebaik-baiknya lelah adalah lelah dalam kebaikan, lelah mencari keridhoan Allah.

Karena lelah adalah suatu keniscayaan dan alamiah, maka hendaknya kita memilih sesuatu yang akan membuat kita lelah dalam kebaikan. Hendaknya kita memilih kegiatan yang membuat kita memiliki kelelahan terbaik.

Tidak apa lelah, tapi carilah sebaik-baiknya lelah.

“dan berjihadlah kamu di jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya!” (QS. Al Hajj : 78)

Oleh Ratri Priyandewi


Rabu, 30 April 2025

Kenal

 Mengenal diri sendiri

Tidak setiap manusia mampu menyelami dirinya sendiri, entah karena ia tidak punya waktu untuk melakukan atau ia tidak pernah tahu kalau mengenal dirinya sendiri itu sangatlah penting. Penting untuk mengetahui potensi yang Allah berikan, penting untuk mengetahui kekurangan diri agar tak mudah kita terperosok pada kesalahannya yang sama. Penting untuk mengetahui cara apa dan bagaimana kita menjalani kehidupan ini dengan bahagia. Karena pada hakikatnya saat kita bisa menjalani kehidupan ini sesuai dengan potensi yang kita miliki sama artinya kita menjalani kehidupan dengan fitrahnya akal kita, fitrahnya kecerdasan diri kita.

Siapapun yang menjalani kehidupan dengan apa yang sesuai dengan kemampuannya akan merasa nyaman menjalankannya. 

Ada yang mengatakan hal yang paling menyenangkan adalah bisa bekerja, mendapatkan penghasilan dengan hobi atau kesenangan diri kita. Hal itu mencerminkan betapa kita harus mengenal diri kita terlebih dahulu, mengenal kemampuan atau potensi dalam diri kita.

Jika kita sudah mengetahui potensi dalam diri kita maka langkah selanjutnya adalah belajar mengemasnya menjadi sesuatu yang bisa menjadikan pekerjaan untuk kita. Menjadi jalan berasal Soleh/ kebaikan untuk kita dalam menjalani kehidupan yang telah Allah berikan ini.

Tidak ada istilah pecundang atau pecundang jika manusia bisa mengenal potensi yang ada dalam dirinya karena setiap kita piala punya nya masing-masing, setiap kita punya jalur lari nya masing-masing. Setiap kita punya bidang yang bisa ditekuninya. Pencapaian manusia satu dengan manusia lain bisa berbeda, karena setiap kita memang mempunyai latar belakang yang berbeda dan kemampuan mengelola potensi yang berbeda.

Semua punya potensi menjadi pemenang (pemenang) dalam perjalanan kehidupannya.

Oleh Ratri Priyandewi


Selasa, 29 April 2025

Waktu

Memanfaatkan waktu

Waktu adalah sumber daya yang sangat terbatas, karena satu detik yang sudah lewat tidaklah bisa dikembalikan lagi. Satu menit yang sudah berlalu mustahil akan kembali lagi. Karenanya lah, waktu disebut sumber daya yang sangat terbatas.

Akan tetapi setiap manusia diberikan waktu yang sama dalam satu hari yaitu 24 jam. Tidak ada satu pun manusia yang dapat membeli waktu. Tidak ada satu manusia pun yang dapat menambahkan atau mengurangi waktu yang Allah sudah amanahkan pada nya.

Waktu, adalah kesempatan manusia untuk mencapai tujuan hidupnya. Tidak ada yang berbeda yang Allah berikan. Namun demikian, mengapa ada yang mampu menggapai sesuatu yang luar biasa dalam hidupnya, ada yang biasa saja dan bahkan ada yang tak mendapatkan apa-apa dalam hidupnya.

Mereka yang merugi adalah mereka yang membuang-buang waktu untuk hal-hal yang tidak bermanfaat bagi kebaikan hidupnya.

Bahkan Allah SWT pun membuat satu surat khusus tentang waktu. Demi masa, sesungguhnya manusia mengalami kerugian, kecuali orang yang beriman dan beramal Sholeh.

Sebaik-baiknya manusia menggunakan waktu nya adalah yang menggunakan waktu nya untuk melakukan kegiatan karena keimanan nya pada Allah, Rasulullah Saw, malaikat-malaikat Nya, kitab-kitab Nya, hari berhenti, qadha dan qadar Nya. Dan itulah wujud amal shaleh mereka.

Oleh Ratri Priyandewi


Senin, 28 April 2025

Bosan

Berhati-hatilah Terhadap Bosan

Setidaknya itulah yang disampaikan oleh Dr. 'Aid Al Qarni pada bukunya Rahasia sukses orang-orang besar, yang diterjemahkan dan diterbitkan oleh Qisthi Press. Disana ada salah satu catatan yang diberikan oleh beliau yang berbunyi:

Hati-hati dengan rasa bosan! Karena rasa bosan tidak menghargai hak dan kehormatan! Hendaknya engkau bersabar dan teguh hati!

Pada sumber lainnya, sering kali kita diingatkan bahwa rasa bosan adalah salah satu ciri dari menipisnya motivasi dan lupanya kita akan tujuan awal melakukan hal tersebut. Rasa bosan kerap kali disandingkan dengan kejenuhan. Maka, jika yang terjadi adalah kejenuhan karena tidak adanya kegiatan memperbaharui niat, mengingat kembali motivasi ataupun tujuan awal. Tidak ada cara lain menghilangkan rasa bosan itu dengan memikirkan kembali niat dan mengingat kembali motivasi ataupun tujuan tersebut.

Jikalau perlu ada beberapa cara agar kita tidak merasa bosan dengan suatu kegiatan yang kita yakini kebaikannya.

1. Tulislah di sebuah kertas apa yang membuat kita harus melakukan hal ini?

2. Tempelkan kertas itu pada tempat yang mudah dilihat oleh mata.

3. Berdoalah, mohon ampun pada Allah dan mohon tolong Allah kuatkan hati dan mohon kemudahan pada Allah.

4. Kenali nilai yang ada pada diri Anda, lalu kaitkan ini dengan kegiatan.

5. Ingatlah-ingat kebahagiaan yang Allah berikan ketika kita melakukan kegiatan tersebut.

6. Pastikan tidak ada kesalahan dalam berpikir tentang kegiatan positif tersebut.

Dalam hadis ada anjuran: “berusahalah mencapai apa yang bermanfaat bagimu!”, “bersegeralah pada pekerjaan!”, “Dua nikmat yang memperdayai banyak orang: kesehatan dan kekurangan.”


Minggu, 13 April 2025

Anak-anak: Worksheet Menulis Buku Pertama ku

 Setelah saya mengetahui semakin banyak tentang manfaat menulis, saya sebagai ibu semakin bersemangat untuk menumbuhkan kemampuan menulis pada anak-anak di rumah. Apakah saya memaksakan anak-anak saya menjadi menulis ? Tentu saja saya tidak mau seperti itu. Sama seperti hal nya membaca, bukan berarti saat saya memberikan banyak ruang dan kesempatan mereka untuk membaca banyak buku saya memaksa mereka menjadi anak pintar kutu buku. 

Bagi saya membaca adalah kebiasaan baik. Sama halnya menggosok gigi sebelum tidur atau sesudah makan. Atau kebiasaan mencuci tangan sebelum makan. Atau kebiasaan memakan buah, sayur, madu dan makanan sehat lainnya. membaca buku bisa jadi suatu kebiasaan baik untuk menandingi kebiasaan memegang gadget khususnya pada anak-anak.

Lalu, suatu ketika saya berkata pada mereka " bagus ya buku-buku nya? Kakak Abang mau buat buku seperti ini?". 

Saat mereka menjawab dengan antusias, "kakak bisa buat cerita sendiri?" Dll.

Maka, saatnya saya membuat langkah selanjutnya. Yaitu membuatkan worksheet buku pertama untuk mereka.

Semoga Allah mudahkan ya nak. 😊 ini baru awalan. Nikmati saja setiap proses nya.

Worksheet pertama fathia

Ayah bunda hanya bisa seoptimal mungkin mengenalkan, mengarahkan kepada kemampuan (Skill) yang bermanfaat untuk anak-anak ayah bunda melanjutkan kehidupan nanti saat kalian dewasa.

Kemarin kakak juga ajak adiknya faqih untuk menulis worksheet pertama nya.


Worksheet pertama Faqih

Dalam pembuatan sebuah buku anak, worksheet adalah baru tahap awal, masih banyak tahap yg harus dilengkapi. 

Bismillah..

Doakan sampai jadi ya cetak. 

Kamis, 03 April 2025

Overthinking dan Prasangka

Pernah mendengar kata overthinking? Sebenarnya konsep dari overthinking itu sendiri adalah prasangka. Yang dalam Islam sudah ada ilmunya. Kalau kita mengulik dari kata thinking yaitu pikiran dan over yaitu berlebihan. Maka kita bisa mengambil kesimpulan bahwa yang dimaksud overthinking adalah memikirkan secara berlebihan. Berlebihan di sini di dalam Islam masuk ke dalam sarana prasangka jadi sesuatu yang tidak nampak atau tidak terlihat bahkan belum terjadi. Di dalam Quran surat an Najm ayat 28 diterangkan,

"Dan mereka tidak mempunyai suatu pengetahuan pun tentang itu. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka, padahal sesungguhnya prasangka itu tidak sedikit pun berguna terhadap kebenaran." (QS. an Najm: 28)

Di sini kita jelas di berikan informasi tentang prasangka bahwa prasangka itu tidak sedikitpun berguna terhadap kebenaran, yang berarti prasangka itu bukanlah kebenaran. Baik prasangka yang baik atau prasangka buruk keduanya bisa jadi tidak benar atau bahkan jauh dari kebenaran. Begitu juga di Quran surat Yunus ayat 36.

"Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali prasangka saja. Sesungguhnya prasangka itu tidak berguna sedikit pun untuk mencapai kebenaran. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan." (QS. Yunus 36)

Maka dari itu cukup kita melihat dan merespon dari yang Zahir atau nampak di depan kita. Merespon dengan sebaik-baiknya, tetap mendoakan yang terbaik, dan tetap memberikan sebaik-baiknya akhlak yang kita bisa lakukan untuk siapa? Untuk menjadi hamba Allah yang baik. 

Dan kita hanya boleh berprasangka itu pada Allah SWT. 

"Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku kepada-Ku, maka hendaklah ia berprasangka kepada-Ku sesuai dengan keinginannya." (HR. Bukhari dan Muslim)

"Janganlah salah seorang di antara kalian meninggal kecuali dalam keadaan berprasangka baik kepada Allah." ( HR muslim)


Ratri_dewi

Senin, 03 Februari 2025

Allah punya banyak cara untuk mengabulkan doa kita

 Jadi begini ceritanya,

Dulu sebelum saya melahirkan beberapa dokter bilang saya harus operasi, dengan alasan saya punya asma. Tapi, saat saya ketemu satu dokter yang bilang "kalau saat mau melahirkan gak kambuh asmanya gapapa. Bisa insya Allah normal. Ada pasien saya yang begitu. Kalimat itu seolah membuat fokus saya bukan dengan penyakitnya tapi pada melahirkan normal nya. 



Setelah itu yang saya lakukan adalah mencari banyak alasan untuk melahirkan normal. Dan yang saya langit kan adalah permohonan ke Allah untuk bisa melahirkan normal agar a, b, c dll (alasan-alasan itu) saya sebutkan dan saya ulang-ulang dalam setiap doanya. 

Qadharullah, saat hari H melahirkan benar saja Allah mudahkan. Sebulan sebelum melahirkan bahkan tidak kambuh penyakit itu. Padahal teorinya perut semakin besar semakin sesak pula nafasnya. 

Sejak saat itu semakin saya ulang lagi ke diri saya. Kalau Allah punya banyak cara untuk mengabulkan doa kita. Langit kan saja langsung, apa yang kita harapkan. Jangan sotoy alias sok tau, memaksakan cara kita untuk mewujudkannya. 

....

Mau share postingan ini boleh banget ya.

Semoga menambah jejak konten baik kita didunia maya. 

Jumat, 31 Januari 2025

Manfaatkan Waktu dengan Bijak di Era Digital

Oleh Ratri Priyandewi 

Waktu adalah anugerah berharga yang Allah berikan kepada setiap manusia dalam jumlah yang sama—24 jam dalam sehari. Namun, bagaimana kita menggunakannya akan menentukan kebaikan dan manfaat yang kita peroleh.

Di era digital, dunia maya menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Media sosial, internet, dan berbagai platform digital memberikan kemudahan akses informasi serta interaksi sosial. Namun, jika tidak bijak dalam menggunakannya, seseorang bisa terjebak dalam kebiasaan yang merugikan. Bangun pagi langsung memeriksa media sosial, mencari informasi di internet, belanja di market place bahkan menghabiskan waktu istirahat dengan berselancar di ruang digital—semua ini bisa menjadi kebiasaan yang menguras waktu tanpa disadari.

Teknologi informasi pada dasarnya adalah alat yang netral. Dampak baik atau buruknya bergantung pada bagaimana kita menggunakannya. Jika digunakan secara proporsional dan sesuai kebutuhan, teknologi dapat menjadi sarana untuk belajar, berdakwah, dan meningkatkan produktivitas. Namun, jika berlebihan atau disalahgunakan, ia justru bisa menjadi sumber keburukan yang menghambat perkembangan diri dan mengurangi kualitas kehidupan.

Oleh karena itu, mari bijak dalam menggunakan teknologi dan mengelola waktu dengan sebaik-baiknya. Gunakan setiap detik yang Allah berikan untuk hal-hal yang bermanfaat, sehingga kita tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga menjadi pengguna waktu yang cerdas dan bertanggung jawab.


#NyeStatusSebulanJadiBuku

#perempuan

#teknologi

Selasa, 28 Januari 2025

Teknologi, di Antara Peluang dan Risiko

Teknologi secanggih apa pun tetaplah hasil karya manusia. Penggunaannya menawarkan banyak peluang, namun juga tidak lepas dari risiko, bagi siapapun termasuk perempuan. Mari kita bahas bersama.



Peluang dan Risiko Teknologi Modern bagi Perempuan

Secara istilah, peluang adalah kemungkinan terjadinya sesuatu dalam situasi tertentu, sedangkan risiko adalah kemungkinan terjadinya kerugian atau bahaya akibat tindakan tertentu. Lalu, apa saja peluang dan risiko penggunaan teknologi modern, khususnya bagi perempuan?

Peluang

1. Membuka Bisnis Online

Dengan modal gadget, perempuan kini dapat memulai bisnis online, menjual produk atau jasa dari rumah.

2. Kemudahan Akses Pendidikan

Kelas online dan komunitas belajar menjadi solusi bagi perempuan yang fokus pada rumah tangga tetapi ingin terus belajar.

3. Pekerjaan Remote

Teknologi membuka peluang untuk bekerja dari rumah tanpa meninggalkan tugas utama sebagai istri dan ibu.

4. Kebebasan Bersuara di Media Sosial

Media sosial menjadi ruang bagi perempuan untuk berkarya, berbagi opini, atau membangun komunitas.

Risiko

Namun, meskipun teknologi digunakan di rumah yang nyaman, risiko tetap mengintai:

1. Ancaman Privasi dan Keamanan

Data pribadi rentan disalahgunakan. Berdasarkan data SAFEnet Indonesia 2024, kasus Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) meningkat empat kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

2. Ketergantungan pada Teknologi

Gadget sering kali menjadi sumber kecanduan, yang berujung pada gangguan kesehatan mental, seperti kecemasan.

Solusi

Menggunakan teknologi secara bijak adalah kunci. Batasi penggunaannya, dampingi anak-anak saat menggunakan teknologi, dan saling menjaga sebagai pasangan dalam memanfaatkannya. Jadikan teknologi sebagai alat bantu, bukan yang mengendalikan kita.

Bagaimana menurutmu?


#NyeStatusSebulanJadiBuku

#Perempuan

#PeluangRisiko

#Teknologi

#KesehatanMental

Fokus

  Mendengar yang tidak dikatakan, melihat apa yang tidak dilihat orang lain. Saya pernah mendengar pengalaman seseorang aktivis literasi yan...